Al Farabi — PAI

                                   

Al Farabi

  • Biografi

Al-Farabi lahir pada tanggal 10 Januari 872 – 17 Januari 951. Beliau adalah seorang ilmuwan dan filsuf muslim yang berasal dari wilayah Farab, Kazakhstan. Dalam beberapa sumber ia bernama lengkap Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, namun lebih dikenal dengan nama singkatnya yaitu Abu Nasir al-Fārābi, atau hanya Al-Farabi, di mana dari nama inilah dia dikenal sebagai Alpharabius di dunia Latin. 


Al-Farabi adalah seorang ilmuwan, filsuf, dan ahli hukum Islam dari Farab, Kazakhstan. Orang-orang Barat mengenalnya sebagai Alpharabius, Al Farabi, Farabi, atau Abu Nasir. Al-Farabi adalah tokoh dalam bidang filsafat yang sering disebut sebagai "Guru Kedua", mengikuti Aristoteles yang dikenal sebagai "Guru Pertama". Ia berperan menerjemahkan teks-teks Yunani asli selama Abad Pertengahan. Risalah dan tafsirnya pun memengaruhi banyak filsuf terkemuka, seperti Avicenna dan Maimonides. Melalui karya-karyanya, Al-Farabi menjadi terkenal di Barat maupun Timur.


Al-Farabi lahir di Farab, Kazakhstan, pada 872 dari seorang ayah keturunan Persia dan ibu berdarah Turki. Nama lengkap Al-Farabi adalah Abu Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Farabi. Sejak kecil, ia sudah menampakkan kecerdasan istimewa dan bakat besar pada hampir setiap subjek yang dipelajari. Pada masa awal pendidikannya, Al-Farabi belajar Al Quran, tata bahasa, kesusastraan, ilmu-ilmu agama (fiqih, tafsir, dan hadis), aritmatika dasar, hingga musik. Setelah itu, ia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu selama 20 tahun. Pada 920, Al-Farabi mengembara ke Kota Harran, yang terletak di utara Suriah, yang saat itu menjadi pusat kebudayaan Yunani di Asia kecil. Ia kemudian belajar filsafat dari filsuf Kristen terkenal bernama Yuhana bin Jilad. Pada 940, Al-Farabi melanjutkan pengembaraannya ke Damaskus dan bertemu dengan Sayf al Dawla al Hamdanid, kepala daerah (distrik) Aleppo, yang dikenal sebagai simpatisan Imam Syi’ah.

  • Karya karya tokoh

Selama hidupnya Al-Farabi banyak berkarya. Jika ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya Al-Farabi dapat ditinjau menjadi 6 bagian yaitu :


  1. Logika

  2. Ilmu-ilmu Matematika

  3. Ilmu Alam

  4. Teol

  5. Ilmu Politik dan kenegaraan

  6. Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah)

  7. Musik



Di antara karya tulis Al-Farabi adalah :


  1. al Musiqi al Kabir yang didalamnya terdapat pemaparan tentang dasar musik, teori, dan praktiknya.

  2. Ihsha'u al -Iqa

  3. Kalam Fi al-Musiqi

  4. Ihsha'u al-Ulum wa at-Ta'rif bi Aghradhiha

  5. Fush al-Muntaziah (kadang disebut Fush al-Madani) yang merupakan terjemahan lepas dari Nicomachean Ethics karya Aristoteles

  6. Jawami as-Siyasah

  • Kisah yang dapat diteladani
  1. Senantiasa bersikap zuhud dan qana’ah

Semasa hidupnya, beliau tidak mencintai harta terlalu berlebihan dan selalu berbagi kepada siapa pun itu, serta mempergunakan waktu yang telah diberikan oleh-Nya sebaik mungkin.

  1. Bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu

Tidak hanya bidang filsafat saja yang ditekuninya, tetapi ilmu-ilmu agama seperti fiqih, tafsir, ilmu hadits, dan aritmatika dasar.

  1. Bersikap adil dalam segala hal apapun

Contohnya yaitu telah menyelaraskan filsafat politik Yunani Klasik dengan agama islam dan ia juga berusaha membuat filsafat politik Yunani Klasik yang ia buat dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu

  • Langkah yang dapat dipelajari untuk masa depan
  1. Bersikap qana’ah

  2. Bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu

  3. Bersungguh sungguh dalam memahami apa yang dipelajari

  4. Selalu berdoa kepada Tuhan

  5. Selalu optimis

  6. Percaya diri


Komentar

Postingan Populer